Minggu, 01 November 2015

Narrative

Example Of The Narrative Text

Life Story of The Prophet Muhammad S.A.W
When the inhabitants of Mecca in a state of darkness and losing their grip, it was born in the midst of that society, a baby named Muhammad, who will be the role model and straighten their aqeedah and life from the error into a true way and being blessed by Allah. Muhammad was born by a mother named Aminah on 12 Early Rabi’ul in the elephant or on April 20, 571 AD. His father, Abdullah, had passed away when Muhammad was 7 months in his mother’s womb.
It already became a custom of the Arabs of Mecca that they entrusted their children and breastfed them to Badiyah women so that the baby could enjoy fresh air and could speak the language fluently. As well as Muhammad who was the nobility descendant of Quraysh, he had been commended and breastfed by Halimah As-Sa’diyah.
After he was five years old, Halimah chaperoned Muhammad to Mecca. Halimah returned him to his mother, Siti Aminah. A year later, Aminah passed away. After that, Muhammad was fostered by his grandfather, Abdul Mutholib. The next two years, Muhammad’s grandfather also passed away. After that, he was fostered by his uncle, Abu Tholib.
While he was growing up to be adult, the prophet Muhammad S.A.W started his life independently and he did not depend on his uncle anymore. He was well-known as an honest and kind man among his friends and also older people because he never said lie and bad things. Due to his good character and behavior, a rich widow entrusted her merchandise to the prophet Muhammad S.A.W to be sold in Syams land. That woman was Khadijah.
After his arrival from Syams, there was a marriage proposal from Khadijah to the prophet Muhammad S.A.W through Khadijah’s uncle. The wedding was held after two of them agreed. The prophet Muhammad S.A.W was 25 years old when he got married, meanwhile Khadijah was 40 years old.
As the next leader of human beings in this world, the prophet Muhammad S.A.W had many aptitudes, big soul, smart thought, sharp brain, soft feeling, strong memory, quick response, and strong mentality. He knew his society’s sadness and the collapse of their religion. Therefore, he went to Hira’ cave to illuminate his thoughts and prepare himself to face those problems.
On Romadhon 17th, or it was same as August 6, 610 AD, Jibril angel came to the prophet Muhammad S.A.W who was still in Hira’ cave. At that place, the prophet Muhammad S.A.W accepted the first revelation. The next half and two years, the prophet Muhammad S.A.W accepted the second revelation.
After the second revelation was accepted, the prophet Muhammad S.A.W began his da’wah secretly. He started from his family and best friends in order to leave their pagan religion. He asked them to only worship Allah. He did it for about three years. After that, he started his da’wah openly in front of public.
His struggle in da’wah got many obstacles and rejection. However, he was still patient, spiritful, and not easily giving up. He always asked protection from Allah SWT.
On Rajab 27, the eleventh year after Muhammad S.A.W was appointed as the prophet, Isra’ Mi’raj happened. At that time, the prophet Muhammad S.A.W accepted a command to pray five times a day from Allah SWT.
The prophet Muhammad S.A.W passed away because of fever on 12 early rabi’ul 11 Hijriyah or it is same as June 8th, 632 AD. He was 63 years old when he passed away. During his 23-year being the prophet, he struggled hard in da’wah for Islam. He didn’t leave his people properties or throne, but Al-Qur’an and Hadits to be guidance in behaving and doing things in their life.
Artinya:
Kisah Hidup Nabi Muhammad S.A.W
Ketika penduduk Mekah berada dalam kegelapan dan kehilangan pedoman, lahirlah di tengah-tengah masyarakat tersebut seorang bayi bernama Muhammad, yang akan menjadi panutan dan meluruskan aqidah serta kehidupan mereka dari kesalahan menuju cara yang benar dan diberkati oleh Allah. Muhammad lahir dari seorang ibu bernama Aminah pada 12 Rabi’ul Awal di tahun gajah atau pada tanggal 20 April, 571 M. Ayahnya, Abdullah, telah meninggal saat Muhammad berusia 7 bulan di dalam kandungan ibunya.
Sudah menjadi kebiasaan orang-orang Arab dari kota Mekah dimana mereka mempercayakan anak-anak mereka dan disusui oleh wanita Badiyah sehingga bayi-bayi bisa menikmati udara segar dan bisa berbicara dengan lancar. Muhammad yang merupakan keturunan bangsawan Quraisy, ia disusui oleh Halimah As-Sa’diyah.
Setelah ia berusia lima tahun, Halimah dikawal Muhammad ke Mekah. Halimah kembali kepada ibunya, Siti Aminah. Setahun kemudian, Aminah meninggal. Setelah itu, Muhammad diasuh oleh kakeknya, Abdul Mutholib. Dua tahun berikutnya, kakek Muhammad juga meninggal. Setelah itu, ia diasuh oleh pamannya, Abu Tholib.
Sementara ia tumbuh menjadi dewasa, Nabi Muhammad SAW mulai hidupnya secara mandiri dan ia tidak tergantung pada pamannya lagi. Dia dikenal sebagai orang yang jujur ​​dan baik di kalangan teman-temannya dan orang-orang yang lebih tua karena dia tidak pernah mengatakan kebohongan dan hal-hal buruk. Karena karakter dan perilaku yang baik, seorang janda kaya mempercayakan dagangannya kepada nabi Muhammad SAW untuk dijual di negeri Syams. Wanita itu adalah Khadijah.
Setelah kedatangannya dari Syams, ada lamaran pernikahan dari Khadijah untuk Nabi Muhammad SAW melalui paman Khadijah. Pernikahan diadakan setelah keduanya setuju. Nabi Muhammad SAW berusia 25 tahun ketika ia menikah, sementara Khadijah berusia 40 tahun.
Sebagai pemimpin selanjutnya bagi umat manusia di dunia ini, Nabi Muhammad SAW memiliki banyak ketrampilan, jiwa besar, pikiran yang cerdas, otak yang tajam, perasaan yang lembut, memori yang kuat, respon yang cepat, dan ketangguhan mental. Dia tahu kepiluan masyarakatnya dan runtuhnya agama mereka. Oleh karena itu, ia pergi ke gua Hira ‘untuk menerangi pikiran dan mempersiapkan diri dalam menghadapi masalah tersebut.
Pada Ramadhan ke-17, atau itu sama dengan 6 Agustus 610 M, malaikat Jibril datang kepada Nabi Muhammad SAW yang masih di dalam gua Hira’. Di tempat itu, Nabi Muhammad SAW menerima wahyu pertama. Dua tahun setengah setelah itu, Nabi Muhammad SAW menerima wahyu kedua.
Setelah wahyu kedua diterima, Nabi Muhammad SAW mulai dakwah diam-diam. Dia mulai dari keluarga dan teman-teman terbaik untuk meninggalkan agama kafir mereka. Dia meminta mereka untuk hanya menyembah Allah. Dia melakukannya selama sekitar tiga tahun. Setelah itu, ia mulai dakwah secara terbuka di depan publik.
Perjuangannya dalam dakwah mendapat banyak hambatan dan penolakan. Namun, ia masih sabar, tetap bersemangat, dan tidak mudah menyerah. Dia selalu meminta perlindungan dari Allah SWT.
Pada tanggal 27 Rajab, tahun kesebelas setelah Muhammad SAW diangkat sebagai nabi, Isra ‘Mi’raj terjadi. Pada saat itu, Nabi Muhammad SAW menerima perintah untuk solat lima kali sehari dari Allah SWT.
Nabi Muhammad SAW meninggal karena demam pada 12 Rabi’ul awal 11 Hijriyah atau sama dengan 8 Juni 632 M. Dia berusia 63 tahun ketika ia meninggal. Selama 23 tahun ia menjadi nabi, ia berjuang keras dalam dakwah Islam. Dia tidak meninggalkan umatnya harta atau tahta, tapi Al-Qur’an dan Hadits sebagai pedoman dalam berperilaku dan melakukan hal-hal dalam hidup mereka.

Kamis, 15 Oktober 2015

pemahaman conditional sentence


Pengertian,Rumus Dan Contoh Conditional Sentence Tipe 1 2 3

Pengertian conditional sentences
Conditional sentence (kalimat pengandaian)  adalah kalimat yang mengandaikan suatu keinginan, harapan, rencana, dan Iain-lain yang masih bisa terjadi [possible), sesuatu yang tak terpenuhi/angan-angan (unreal), dan tak ter- wujud (impossible).

Contoh:
If I work hard, I will have a lot of money. (Jika aku bekerja keras, aku akan memiliki banyak uang)
If I study English, I will get good score in TOEFL. (Jika aku belajar bahasa Inggris, aku akan mendapatkan nilai yang bagus dalam tes TOEFL)
If I had a lot of money, I would buy an expensive car. (Jika aku memiliki banyak uang, aku akan menibeli mobil yang mahal)
If i were you, I would work in that foreign company. (Jika aku jadi kamu, aku akan bekerja di perusahaan asing itu)
If I had got high score in the national examination, I would have studeid in a state university. (jika aku mendapatkan nilai yang bagus di ujian nasional, aku akan belajar disebuah perguruan tinggi negeri)
We would have got the ticket if we had come earlier. (Kita akan mendapatkan tiket jika kita datang lebih awal.)
Catatan:

Terdapat dua bagian di dalam struktur kalimat pengadaian. yaitu mduk Kalimat (main clause) dan anak kalimat (dalam bentuk if clause).
Contoh:

If I work hard, 1 will have a lot of money.

If clause                 main clause

Struktur atau posisi induk dan anak kalimat pada kalimat pengandaian dapat diubah-ubah.
Contoh:

If I had got high score in the national examination, 1 would have entered state university.
1 would have entered state university If I had got high score in the national examination.
Catatan:

Ketika posisi induk kalimat berada di depan, maka tidak perlu adanya pemisah berupa tanda koma (,) di antara induk dan anak kalimat.

Ketika posisi anak kalimat (if clause) berada di depan, maka digunakan pemisah berupa tanda koma (,).

KINDS OF CONDITIONAL SENTENCES
Kalimat pengandaian (conditional sentence) terbagi menjadi tiga, yaitu:

Kalimat pengandaian tipe 1 (type 1)
Pola kalimat pengandaian tipe 1:

If + subject + VI (Simple Present Tense)+Subject + will + VI (Simple Present tense)

atau

If + subect + (be) present + adjective/noun+Subject + will be + adjective/noun



Contoh:

If I study hard, I will pass the final examination. (jika aku belajar dengan sungguh-sungguh, aku akan lulus dalam ujian akhir)



Keterangan:

> Kalimat pengandaian (conditional sentece) tipe 1 digunakan untuk mengungkapkan atau mengandaikan sesuatu yang belum terjadi pada waktu sekarang dan memiliki kemungkinan untuk terjadi dalam waktu dekat. Kalimat semacam ini menjelaskan untuk menyatakan suatu pola sebab dan akibat.

Kalimat pengandaian tipe 2 (type 2)
Pola kalimat pengandaian tipe 2:



If + subject + V2/simple past tense + Subject + would + Vl/past future tense

atau

If + subject + were + adjective/noun + Subject + would be + adjective/noun

Contoh:

Rony would buy a new car if he got the job in foreign company. (Rony akan membeli mobil baru jika ia mendapatkan pekerjaan di perusahaan asing)
If I passed the company entrance test, I would treat you a plate of steak. (jika aku lulus dalam tes masuk perusahaan, aku akan mentraktirmu sepiring bistik)
If I were you, I would apply for that scholarship. (jika aku jadi kamu, aku akan melamar untuk beasiswa itu)


Keterangan:

Kalimat pengandaian (conditional sentence) tipe 2 merupakan kalimat yang digunakan untuk mengungkapkan sesuatu yang tidak mungkin terjadi atau yang bertentangan dengan kenyataan pada waktu

Rabu, 14 Oktober 2015

perkembangan bahasa inggris

Sejarah Bahasa Inggris

Sejarah bahasa Inggris bermula dari lahirnya bahasa Inggis di pulau Britania kurang lebih 1.500 tahun yang lalu. BahasaInggris adalah sebuah bahasa Jermanik Barat yang berasal dari dialek-dialek Anglo-Frisian yang dibawa ke pulau Britania oleh para imigran Jermanik dari beberapa bagian daerah barat laut yang sekarang disebut Belanda dan Jerman. Pada awalnya, bahasa Inggris Kuno adalah sekelompok dialek yang mencerminkan asal-usul beragam kerajaan-kerajaan Anglo-Saxon di Inggris. Salah satu dialek ini, Saxon Barat akhirnya yang mendominasi. Lalu bahasa Inggris Kuno yang asli kemudian dipengaruhi oleh dua gelombang penguasa.

Gelombang penguasa pertama adalah penguasa para penutur bahasa dari cabang Skandinavia keluarga bahasa Jerman. Mereka menaklukkan dan menghuni beberapa bagian Britania pada abad ke-8 dan ke-9.Lalu gelombang penguasa kedua adalah suku Norman pada abad ke-11 yang bertuturkan sebuah dialek bahasa Perancis. Kedua penguasa ini mengakibatkan bahasa Inggris "bercampur" sampai kadar tertentu (meskipun tidak pernah menjadi sebuah bahasa campuran secara harfiah).

Hidup bersama dengan anggota suku bangsa Skandinavia akhirnya menciptakan penyederhanaan (simplifikasi) tata bahasa dan pengkayaan inti Anglo-Inggris dari bahasa Inggris.

Perkembangan Bahasa Inggris

Bahasa Inggris Purba (Bahasa Inggris Proto) 

Suku-suku bangsa Jermanik yang mempelopori bahasa Inggris (suku Anglia, Saxon, Frisia Jute dan Frank). Mereka berdagang dan berperang dengan rakyat Kekaisaran Romawi. Mereka menggunakan bahasa Latin dalam proses penguasaan bangsa Jermanik ke Eropa dari timur. Dengan itu banyak kata-kata Latin yang masuk kosa kata bangsa-bangsa Jermanik ini sebelum mereka mencapai pulau Britania.
Contohnya antara lain adalah :
  1. camp (kamp)
  2. cheese (keju)
  3. cook (memasak)
  4. dragon (naga)
  5. fork (garpu)
  6. giant (raksasa)
  7. gem (permata)
  8. inch (inci)
  9. kettle (ketel)
  10. kitchen (dapur)
  11. mile (mil)
  12. noon (siang)
  13. oil (oli/minyak)
  14. pillow (bantal)
  15. table (meja)
Bangsa Romawi juga memberi bahasa Inggris dengan beberapa kata yang mereka sendiri pinjam dari bahasa-bahasa lain seperti kata :
  1. anchor (jangkar)
  2. butter (mentega)
  3. cat (kucing)
  4. chest (dada)
  5. devil (iblis)
  6. dish (piring)
  7. sack (saku)
Menurut Anglo-Saxon Chronicle , sekitar tahun 449, Vortigem, Raja Kepulauan Britania, mengundang "Angle kin" (Suku Anglia yang dipimpin oleh Hengest dan Horsa) untuk menolongnya dalam penengahan konflik dengan suku Pict. Sebagai balasannya, suku Angles diberi tanah di sebelah tenggara Inggris. Pertolongan selanjutnya dibutuhkan dan sebagai reaksi "datanglah orangorang dari Ald Seaxum dari Anglum dari Iotum" (bangsa Saxon, suku Anglia, dan suku Jute). Chronicleini membicarakan masuknya banyak imigran atau pendatang yang akhirnya mendirikan tujuh kerajaan yang disebut dengan istilah heptarchy. Para pakar modern berpendapat bahwa sebagian besar cerita ini merupakan legenda dan memiliki motif politik. Selain itu identifikasi para pendatang di Inggris dengan suku Angle, Saxon, dan Jute tidak diterima lagi dewasa ini (Myres, 1986, p. 46 dst.), terutama setelah diterima bahwa bahasa Anglo-Saxon ternyata lebih mirip dengan bahasa Frisia daripada bahasa salah satu suku bangsa yang disebut di atas ini. 

Bahasa Inggris Kuno

Para pendatang yang menguasai pulau Britania mendominasi penduduk setempat yang menggunakan bahasa Keltik. Bahasa Keltik akhirnya bisa dikembangkan di Skotlandia, Wales dan Cornwall. Dialek-dialek yang digunakan oleh para pendatang yang menguasai Britania pada zaman sekarang disebut dengan nama bahasa Inggris Kuno, dan akhirnya dikenal menjadi bahasa AngloSaxon. Kemudian hari, bahasa ini dipengaruhi bahasa Jermanik Utara; bahasa Norwegia Kuno yang digunkankan oleh kaum Viking yang menguasai dan akhirnya bermukim di sebelah timur laut Inggris. Para pendatang yang bermukim lebih awal menuturkan bahasa-bahasa Jermanik dari cabang yang berbeda. Banyak dari akar kosakata mereka memang sama atau mirip, meski tata bahasanya agak lebih berbeda termasuk prefiks (awalan), sufiks (akhiran), dan hukum infleksi (takrifan) dari banyak kata-kata. Bahasa Jermanik dari orangorang Britania yang berbahasa Inggris Kuno ini, terpengaruhi kontak denNorwegia yang menginvasi Britania. Hal ini kemungkinan besar merupakan alasan daripada penyederhanaan morfologis bahasa Inggris Kuno, termasuk hilangnya jenis kelamin kata benda dan kasus (kecuali pronominal). Karya sastra ternama yang masih lestari dari masa Inggris Kuno ini adalah sebuah fragmen wiracarita "Beowulf". Penulisnya tidak diketahui, dan karya ini sudah dimodifikasi secara besar oleh para rohaniwan Kristen, lama setelah digubah.Kemudian pengenalan agama Kristen di Britania menambah sebuah gelombang baru yang membawa banyak kata-kata pinjaman dari bahasa Latin dan bahasa Yunani. Selain itu, ada yang berpendapat bahwa pengaruh bahasa Norwegia berlangsung sampai pada Abad Pertengahan awal. Masa Inggris Kuno secara resmi berakhir dengan Penaklukan Norman, ketika bahasa Inggris secara drastis dipengaruhi bahasa kaum Norman ini yang disebut bahasa Norman dan merupakan sebuah dialek bahasa Perancis. Penggunaan istilah Anglo-Saxon untuk menggambarkankan pembauran antara bahasa serta budaya Anglia dan Saxon merupakan sebuah perkembangan modern.
"The  first  citation  for  the  second  definition  of  'AngloSaxon',  referring  to  early  English language  or  a  certain dialect thereof, comes during the reign of Elizabeth I, from an  historian named Camden,  who  seems  to  be  the  person  most responsible  for  the  term  becoming well-known  in  modern times."
Artinya :
Kutipan pertama untuk definisi kedua 'Anglo-Saxon', merujuk pada bahasa Inggris awal atau dialek tertentu dari bahasa ini, muncul selama pemerintahan Elizabeth I, dari seorang sejarawan bernama Camden, yang kelihatannya menjadi orang paling bertanggung jawab untuk menjadi terkenalnya istilah ini pada masa modern."

Fragmen bahasa Inggris Kuno

 Beowulf baris 1 sampai 11, kurang lebih 900 Masehi
Hwæt! WēGār-Dena          in geārdagum, 
þēodcyninga,                     þrym gefrūnon, 
hūðāæþelingas                  ellen fremedon. 
Oft Scyld Scēfing              sceaþena þrēatum, 
monegum mǣgþum,          meodosetla oftēah, 
egsode eorlas.                    Syððan ǣrest wearð 
fēasceaft funden,               hēþæs frōfre gebād, 
wēox under wolcnum,       weorðmyndum þāh, 
oðþæt him ǣghwylc          þāra ymbsittendra 
ofer hronrāde                      hȳran scolde, 
gomban gyldan.                 þæt wæs gōd cyning!
Artinya : 
Lihat, pujian keahlian rakyat raja-raja 
Orang  Denmark  yang  dipersenjatai  dengan  tombak  dihari 
panjang meluncur, 
Kami  sudah  mendengar,  dan  kehormatan  dimana  para  atheling 
(“pangeran mahkota”) menang ! 
Oft Scyld Scefing dari musuh yang dibagi menjadi skuadron, 
Dari banyak suku, merusak bangku pesta, 
Membuat para bangsawan terpesona. Sejak pertama diaialah 
Tanpa teman, seorang bayi terlantar, nasib membalasnya : 
Karena  dia  membesar  dibawah  angkasa,  di  kekayaan  dia 
berkembang pesat, 
Sampai di hadapannya rakyat, baik jauh maupun dekat, 
Yang memilih rumah dekat jalan ikan paus, 
Mendengar amanatnya 
Memberikan hadiah : seorang raja baik dia

Jumat, 02 Oktober 2015

grammar

Belajar grammar memang harus dipelajari dari level dasar lalu dilanjutkan ke materi yang lebih sulit. “Practices Make Perfect” adlah kunci menguasai grammar bahasa Inggris.
Anda akan dituntut untuk mengerjakan soal yang tidak sedikit dalam waktu yang lumayan singkat. Dalam test TOEFL (Test Of English As Foreign Language) anda dituntut untuk menjawab 1 soal grammar selama kurang lebih 48 detik. Bagaimana jika soal tersebut memiliki kalimat yang panjang?
Lalu apa itu grammar? Grammar adalah Aturan dalam menulis bahasa Inggris yang sesuai dengan kaidah yang berlaku. Lalu apa saja yang harus dipelajari? Dan mulai dari mana?

Yang harus dipelajari adalah:

  1. Part Of Speech

Part of Speech terdiri dari:
  • Nouns:

Apa itu nouns? Nouns adalah kata benda dalam sebuah kalimat. Jika kita menulis nama orang misalnya “Budi” maka “Budi” Termasuk kata benda. Kata benda atau nouns dapat berupa They, We, I, You, She, He, It. Nouns sendiri dibagi menjadi 5, yakni:
-Proper Nouns
-Abstract Nouns
-Concrete Nouns
-Singular dan plural Nouns
-Countable and Uncountable Nouns
  • Pronouns

Pronouns adalah kata ganti orang, contoh nya, They berfungsi sebagai subject, contoh kalimat They love me(Mereka saying saya), maka jika Saya saying mereka (I love them), them=kata ganti yang berupa objek dari “They”
-Reflexive Pronoun
-Indefinite Pronoun
-Possessive Pronoun
-Relative Pronoun
-Demostrative Pronoun
-Expletive It And There
-Personal Pronoun
  • Verb

Kata Kerja dalam sebuah kalimat, Verb adalah pekerjaan yang dilakukan oleh subjek dalam sebuah kalimat.
Contoh: I drew a house (Saya menggambar sebuah rumah) / dalam past tense.
“Drew” merupakan kata kerja yang berupa “Menggambar” di masa lampau.
  • Adjectives

Merupakan kata sifat. Contohnya:
Smart (Pintar), Beautiful (Cantik), Handsome (Tampan), Diligent (Rajin), dll.
  • Prepositions
Preposition merupakan kata depan,
Contoh: In, On, at
  • Adverbs

Adverbs merupakan kata keterangan dalam sebuah kalimat.
Contoh:
– In the garden(Di taman) merupakan keterangan tempat
  • Conjunction

Conjunction merupakan kata penghubung dalam suatu kalimat.
Contoh: And, Or, But, Then
semoga bermanfaat pembaca FA!

Kamis, 24 September 2015

auxiliary


assalamu'alaikum.


meet again with me, this time I will post about one of the English language is an auxiliary material. this time I will deliver the video tutorial above. it to facilitate our learning process so that we can understand the material quickly. okay immediately wrote in view the video.



Oke thank's for you because watching this video.

wassalamu'alaikum.....




Sabtu, 19 September 2015

Conditional Sentence

Ada 4 tipe conditional sentence yang biasa digunakan, yaitu: tipe 1, tipe 2, tipe 3, dan tipe 0. Condition pada conditional sentence tipe 1 mungkin dipenuhi, tipe 2 tidak atau hampir tidak mungkin dipenuhi, tipe 3 tidak mungkin dipenuhi (unreal), sedangkan tipe 0 selalu terwujud karena merupakan scientific fact/kebenaran ilmiah.

Rumus Conditional Sentence

Rumus Umum

conditional sentenceSecara umum, rumus kalimat pengandaian ini adalah sebagai berikut.
if + condition, result/consequence
atau tanpa tanda baca koma:
result/consequence + if + condition

Rumus Conditional Sentence Berbagai Tipe

TypeRumus Conditional Sentence
0if + simple present, simple present
1if + simple present, will + bare infinitive
2if + simple past, would/could/might + bare infinitive
3if + past perfect, would/should/could/might have + past participle

Contoh Conditional Sentence

Berikut contoh conditional sentence pada berbagai tipe sesuai dengan rumus di atas.
TypeContoh Conditional Sentence
0If we burn paper, it becomes ash.
(Jika kita membakar kertas, itu menjadi abu.)
1If I meet himI will introduce myself.
(Jika saya bertemu dia, saya akan memperkenalkan diri.)
2If it rained tomorrow, I would sleep all day.
(Jika besok hujan, saya akan tidur sepanjang hari.)
3If you had remembered to invite me, I would have attended your party.
(Jika kamu ingat mengundang saya, saya akan hadir di pestamu.)

Negatif if + condition

Rumus: if…not dapat digantikan dengan unless.

Contoh conditional sentence: if…not dan unless:

Dengan menggunakan rumus negatif if, contoh conditional sentence seperti di bawah ini.
  • If the students do not understand, they will raise their hand to ask.
  • Unless the students understand, they will raise their hand to ask. (Jika para siswa tidak mengerti, mereka akan mengangkat tangan untuk bertanya.)Pengertian Zero Conditional
  • Zero conditional atau conditional sentence type 0 adalah conditional sentence yang digunakan ketika result/consequence (hasil) dari condition (syarat) selalu terwujud karena merupakan scientific fact (kebenaran ilmiah) atau general truth (kebenaran umum) yang merupakan habitual activity (kebiasaan). Bagian dependent clause (if+clause) dapat diawali oleh kata “if” atau “when“.

    zero conditionalRumus Zero Conditional

    Rumus zero conditional adalah sebagai berikut.
    • If di awal kalimat:
    if/when + condition, result/consequence
    if/when + simple present, simple present
    • if di tengah kalimat:
    result/consequence + if/when + condition
    simple present + if/when + simple present

    Contoh Kalimat Zero Conditional

    kalimatContoh Kalimat Zero Conditional
    (+)If I sleep late, I am sleepy at work. [habitual activity]
    (Jika saya tidur terlambat, saya mengantuk di tempat kerja.)
    If you dry fruits or vegetables, they lose their nutrient and calorie.
    (Jika kamu mengeringkan buah atau sayuran, mereka kehilangan nutrisi dan kalori.)
    (-)If one doesn’t drink after doing exercise, one gets dehydrated.
    (Jika orang tidak minum setelah berlatih, orang bakal dehidrasi.)
    (?)If we burn paper, does it become ash?
    (Jika kita membakar kertas, itu menjadi debu?)

    Pengertian Conditional Sentence Type 1

    Conditional sentence type 1 atau first conditional adalah conditional sentence yang digunakan ketika result/consequence (hasil) dari condition (syarat) memiliki kemungkinan untuk terwujud di masa depan karena condition-nya realistik untuk dipenuhi.

    conditional sentence type 1Rumus Conditional Sentence Type 1

    • If di awal kalimat:
    if + condition, result/consequence
    if + simple present, (will + bare infinitive)/imperative
    • If di tengah kalimat:
    result/consequence + if + condition
    (will + bare infinitive)/imperative + if + simple present

    Negatif if + condition

    Rumus: if…not dapat digantikan dengan unless.

    Contoh Kalimat Conditional Sentence Type 1

    KalimatContoh Kalimat conditional Sentence type 1
    (+)If I have free time, I will go swimming.
    (Jika saya punya waktu luang, saya akan pergi berenang.)
    If the bell rings, I’ll go home.
    (Jika bel berbunyi, saya akan pulang ke rumah.)
    If you meet Andy, ask him to call me. [imperative]
    (Jika kamu bertemu Andy, minta dia menghubungi saya.)
    (-)If you don’t finish your homework, your teacher will be angry.
    (Jika kamu tidak menyelesaikan pekerjaan rumahmu, gurumu akan marah.)
    If he doesn’t come, I won’t be angry. / Unless he comes, I won’t be angry.
    (Jika kamu tidak datang, saya tidak akan marah.)
    If he comes, I won’t be angry.
    (Jika dia datang, saya tidak akan marah.)
    (?)If they invite you, will you come?
    (Jika mereka mengundangmu, akankah kamu datang?)

    Pengertian Conditional Sentence Type 2

    Conditional sentence type 2 atau second conditional adalah conditional sentence yang digunakan ketika result/consequence (hasil) dari condition (syarat) tidak memiliki atau hanya sedikit kemungkinan untuk terwujud karena condition-nya tidak mungkin dipenuhi di masa sekarang (present unreal situation) atau condition-nya sulit untuk dipenuhi di masa depan (unlikely to happen).

    Rumus Conditional Sentence Type 2

    • If di awal kalimat:
    if + condition, result/consequence
    if + simple past, would/could/might + bare infinitive
    • If di tengah kalimat:
    result/consequence + if + condition
    would/could/might + bare infinitive + if + simple past

    Negatif if + condition

    Rumus: if…not dapat digantikan dengan unless.

    Were Conditional Sentences type 2Menggantikan Was

    Pada conditional sentence type 2, were digunakan menggantikan was meskipun subjek yang digunakan merupakan 3rd person pronoun (she, he, it) maupun kata benda tunggal. Hal ini untuk menunjukkan bahwa pengandaiannya benar-benar hanya berupa khayalan semata karena condition-nya tidak mungkin dipenuhi (present unreal situation).
    if + condition, result/consequence
    if + S + were, would (could/might) + bare infinitive

    Contoh Kalimat Conditional Sentence Type 2

    KalimatContoh Kalimat Conditional Sentence type 2
    (+)If it rained tomorrow, I would sleep all day.
    (Jika besok hujan, saya akan tidur sepanjang hari.)

    Fakta:

    but I don’t have much hope it will rain (tapi saya tidak punya cukup keyakinan bahwa besok akan hujan)
    If Nisa studied hard, she would pass.
    (Jika Nisa belajar keras, dia akan lulus.)

    Fakta:

    but Nisa doesn’t study hard (tapi Nisa tidak belajar keras.)
    If I had much money, I would buy a sport car.
    (Jika saya punya banyak uang, saya akan membeli sebuah mobil sport.)

    Fakta:

    but I don’t have much money (tapi saya tidak punya banyak uang)
    If I were a millionaire, I would donate my money to charity.
    (Jika saya seorang millionaire, saya akan mendonasikan uang saya untuk amal.)

    Fakta:

    but I’m not a millionaire (tapi saya bukan seorang milioner)
    (-)If Nisa studied hard, she wouldn’t fail.
    (Jika Nisa belajar keras, dia tidak akan gagal.)
    If Nisa didn’t study hard, she would fail. atau Unless Nisa studied hard, she would fail.
    (Jika Nisa tidak belajar keras, dia akan gagal.)
    If I were a millionaire, I wouldn’t donate my money to charity.
    (?)If Nisa studied hard, would she pass?
    If you had much money, would you buy a sport car?
    If you were a millionaire, would you donate my money to charity?

    Inverted Word Order pada Conditional Sentence Type 2

    Inverted word order berarti verb muncul sebelum subject. Kondisi ini dapat terjadi dengan menghilangkan kata “if” dan menukar posisi subject dan verb. Contohnya sebagai berikut.
    NormalInverted
    If I (S) were (V) the shopkeeper, I would give you discounts.
    (Jika saya pemilik toko, saya akan memberimu potongan harga.)
    Were (V) I (S) the shopkeeper, I would give you discounts.

    Pengertian Conditional Sentence Type 3

    Conditional sentence type 3 atau third conditional adalah conditional sentence yang digunakan ketika result/consequence (hasil) dari condition (syarat) tidak ada kemungkinan terwujud karena condition-nya harus sudah dipenuhi di masa lalu.

    Rumus Conditional Sentence Type 3

    conditional sentence type 3Bagian conditional clause (if + condition) menggunakan subordinate conjunction “if” dan past perfect tense, sedangkan bagian main clause (result) menggunakan perfect modal (modal + have + past participle).
    Berikut rumus conditional sentence type 3.
    • If di awal kalimat:
    if + condition, result/consequence
    if + past perfect, would/should/could/might have + past participle
    • If di tengah kalimat:
    result/consequence + if + condition
    would/should/could/might have + past participle + if + past perfect

    Contoh Kalimat Conditional Sentence Type 3

    Beberapa contoh kalimat conditional sentence type 3 dapat dilihat pada tabel sebagai berikut.
    KalimatContoh Kalimat Conditional Sentence type 3
    (+)If you had remembered to invite me, I would have attended your party.
    (Jika kamu ingat mengundang saya, saya akan hadir di pestamu.)

    Fakta:

    but you didn’t remember
    (tapi kamu tidak ingat)
    If I had given the interviewer really good answers, I might have got a higher position than you.
    (Jika saya memberi jawaban yang benar-benar bagus ke pewawancara, saya mungkin memdapatkan posisi yang lebih tinggi dari kamu.)

    Fakta:

    but I didn’t give really good answers
    (tapi saya tidak memberikan jawaban yang benar-benar bagus)
    (-)If the waitress had been careful, she wouldn’t have broken many plates.
    (Jika pelayan tersebut hati-hati, dia tidak akan memecahkan banyak piring.)

    Fakta:

    but the waitress wasn’t careful
    (tapi pelayan tersebut tidak hati-hati)
    (?)If he had asked you for forgiveness, would you have forgiven him?
    (Jika dia meminta maaf kepadamu, akankah kamu memaafkannya?)

    Fakta:

    but he didn’t ask you for forgiveness
    (tapi dia tidak meminta maaf)

    Inverted Word Order pada Conditional Sentence Type 3

    Inverted word order berarti verb muncul sebelum subject. Kondisi ini dapat terjadi dengan menghilangkan kata “if” dan menukar posisi subject dan verb. Contohnya sebagai berikut.
    NormalInverted
    If you (S) had (V) saved your gold in a safety deposit box, it wouldn’t have gone.
    (Jika kamu telah menyimpan emasmu di safety deposit box, emasmu tidak akan hilang.)
    Had (V) you (S) saved your gold in a safety deposit box, it wouldn’t have gone.